TEKNIK SWITCHING
Jaringan Telekomunikasi
Permasalahan
Hubungkan kedua ujung sistem yang ingin bertukar informasi
(perangkatnya : telepon, komputer, terminal dsb.)
Solusi Sederhana
hubungkan masing-masing pasangan dari ujung sistem dengan hubungan point-to-point yang dedicated
Solusi sederhana yang memenuhi jika jumlah ujung sistem sedikit
Suatu Jaringan Komunikasi menyediakan solusi untuk menghubungkan sejumlah besar ujung sistem
Prinsip :
Terdapat dua tipe perangkat : end system (ujung sistem) dan node-node (titik penghubung)
Masing-masing node dihubungkan sedikitnya satu node
Node-node jaringan membawa informasi dari sumber ke tujuan ujung sistem
Catatan: Node-node jaringan tidak men-generate informasi
Nama lain untuk end system (ujung sistem) : stasiun, host, terminal
Nama lain dari node (penghubung) : switch, ruter, gateway
Circuit Switch
Dalam jaringan circuit switch suatu jalur komunikasi yang dedicated (“circuit”) di sediakan antara dua terminal melalui node-node jaringan
Jalur yang dedicated ini disebut circuit switched connection atau circuit connection
Sebuah sirkit diduduki oleh kapasitas yang fixed dari setiap link sepanjang hubungan dilakukan. Kapasitas link yang tidak terpakai tidak dapat digunakan oleh sirkit yang lain
Komunikasi Circuit switch meliputi tiga fase :
Pembentukan hubungan
Transfer data
Pembubaran (terminasi) hubungan
Sinyal sibuk dibangkitkan bila saluran terpakai/diduduki atau tidak tersedia
Circuit switched digunakan pada :
Jaringan Telepon
ISDN (Integrated Services Digital Networks)
Packet Switched
Data dikirim dalam format urutan bit yang disebut paket
Paket mempunyai struktur :
Header dan Trailler membawa informasi kontrol/pensinyalan
Setiap paket dilalukan melalui jaringan dari node ke node sepanjang beberapa jalur/path (forwarding/Ruting)
Pada setiap node seluruh paket diterima, disimpan sebentar dan diteruskan ke node berikutnya (Store and forward Networks)
Paket yang ditransmisikan tidak pernah diinterup (no preemtion)
Statistical Multiplexing
Pentransmisian paket pada sebuah link mengunakan statistical multiplexing
Tidak ada alokasi yang tetap pada pentransmisian paket
Paket-paket di multipleks saat mereka datang
Packet Swiched Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen
Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda
Paket-paket tersebut disebut datagram
Implikasi dari switching paket datagram :
Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda
ketika dikirimkan
Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap
Virtual Circuit Packet Switching
Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching
Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket
Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit)
Urutan paket yang dikirimkan dijamin di terima oleh penerima
Bagaimanapun : Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving
Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :
1.Penetapan VC
2.Pentransferan data
3.Pemutusan VC
Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap
Packet Forwarding dan Routing
Masalah utama dalam ruting :
1.Bagaimana melewatkan satu paket dari suatu interface input ke interface output dari suatu ruter (packet forwarding)
2.Bagaimana merutekannya (routing algorithm)
Packet forwarding pada jaringan datagram dan virtual circuit dilaksanakan berbeda.
Algortima perutean dalam jaringan datagram maupun virtual circuit adalah sama
Data Link Control / Data Link Protocol
Pada transmisi mungkin bisa terjadi kesalahan dan receiver perlu mengatur rate terhadap data yang diterimanya. Sehingga perlu lapisan control pada setiap perangkat komunikasi yaitu data link contol protocol.
DATA LINK adalah medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu prosedur data link control dipakai.
Masalah Rancangan Data Link Layer
Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik, seperti penyediaan interface layanan bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.
Layanan yang disediakan bagi network layer
Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer, yaitu pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.
Tiga layanan dari Data Link Layer :
1. Layanan Unacknowledged Connection-Less
2. Layanan Acknowledged Connection-Less
3. Layanan Acknowledged Connection-Oriented
Layanan Unacknowledged Connectionless
Mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan ack. Tidak ada koneksi yang dibuat sebelum / sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang (karena noise) maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebut di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.
Layanan Acknowledged Connection-Less
Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik / tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.
Layanan Acknowledged Connection Oriented
Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap).
Fase I
koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum.
Fase II
satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.
Fase III
koneksi dilepaskan, pembebasan variabel, buffer dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.
KEPERLUAN DAN TUJUAN DATA LINK CONTROL YAITU :
untuk komunikasi data secara efektif antara dua koneksi stasiun transmisi-penerima secara langsung, untuk melihat kebutuhan bagi data link control :
Sinkronisasi Frame : data dikirim dalam blok (frame). Awal dan akhir tiap frame harus dapat diidentifikasikan. Memakai variasi dari konfigurasi line.
Flow Control : stasiun pengirim tidak harus mengirim frame pada kecepatan yang lebih cepat daripada stasiun penerima yang dapat menyerapnya.
Error control : bit-bit error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.
Addressing (pengalamatan) : pada line multipoint, identitas dari dua stasiun yang berada dalam suatu transmisi harus diketahui.
Kontrol dan data pada link yang sama : biasanya tidak diinginkan mempunyai path komunikasi yang terpisah untuk sinyal kontrol. Karena itu, reciver harus mampu membedakan kontrol informasi dari data yang sedang ditransmisi.
Link management : permulaan, pemeliharaan dan penghentian dari pertukaran data memerlukan koordinasi dan kerjasama diantara stasiun-stasiun. Diperlukan prosedur untuk manajemen pertukaran ini.
Flow Control
Teknik untuk memastikan bahwa entitas pentransmisi tidak membanjiri entitas penerima dengan data. Sebagai penyangga receiver
Waktu transmisi = waktu yang diperlukan untuk memancarkan seluruh bit dari frame ke media
Waktu perambatan = waktu yang diperlukan bit untuk melintasi jalur antara sumber dan tujuan
Flow control merupakan suatu teknik untuk memastikan bahwa suatu stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima.
Tanpa flow control, buffer dari receiver akan penuh sementara sedang memproses data lama. Karena ketika data diterima, harus dilaksanakan sejumlah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data.
Stop-and-wait Flow Control
Sumber mentransmisikan frame
Setelah diterima, entitas tujuan menerima frame dan mengirim balasan ack (siap) frame tersebut diterima
Sumber harus menunggu balasan ack diterima sebelum mengirim frame berikutnya
Entitas tujuan dapat menghentikan arus data dengan cara tidak memberi balasan ack.
Prosedur ini bekerja dengan baik bila dikirim dengan frame yang lebih sedikit
Fragmentasi
Blok data yang besar dipecah menjadi blok yang lebih kecil dan mentransmisikannya dalam beberapa frame
Ukuran penyangga receiver terbatas
Kesalahan dapat diketahui lebih cepat
Data yang ditransmisikan ulang lebih sedikit
Tidak dikehendaki satu stasiun menempati media dalam waktu yang panjang
Stop and wait menjadi tidak cukup
Sliding Window Flow Control
Beberapa frame sekaligus dapat dikirim
Receiver mempunyai penyangga frame W
Transmiter dapat mengirim ke frame W tanpa ACK
Tiap frame diberi nomor
ACK includes number of next frame expected
Urutan nomor dibatasi pada ukuran tertentu
Frame diberi nomor modulo 2k
Sliding-window flow control dapat digambarkan dalam operasi sebagai berikut :
Dua stasiun A dan B, terhubung link full-duplex
B dapat menerima n buah frame karena menyediakan tempat buffer untuk n buah frame
A memperbolehkan pengiriman n buah frame tanpa menunggu suatu ack
Tiap frame diberi label nomor tertentu
B mengakui suatu frame dengan mengirim suatu ack yang mengandung serangkaian nomor dari frame berikut yang diharapkan
B siap untuk menerima n frame berikutnya yang dimulai dari nomor tertentu
Skema ini dapat juga dipakai untuk multiple frame ack
Jika 2 stasiun menukar data, masing-masing membutuhkan 2 window :
untuk transmisi data
untuk menerima data
Teknik ini dikenal sebagai piggy backing. Untuk multipoint link, primary membutuhkan masing-masing secondary untuk transmisi dan menerima.
MULTIPLEXING
Multiplexing
Proses penggabungan beberapa kanal
Pembagian bandwith dari sebuah jalur data diantara berbagai macam jenis komunikasi
Pembagian sebuah jalur kanal komunikasi menjadi beberapa sub-kanal komunikasi
Teknik Multiplexing
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Time Division Multiplexing (TDM)
Statistical Time Division Multiplexing (STDM)
FDM
Gabungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal output berdasarkan frekuensi
Menggunakan guardbands
Total bandwith dari keseluruhan kanal dibagi menjadi sub-sub kanal oleh frekuensi
Guardbands
Macam FDM
FDM Data Channel Applications
FDM Voice Channel Applications
TDM
Prinsip kerjanya berkebalikan dengan FDM
Pembagian kanal-kanal menjadi sebuah keseluruhan output berdasarkan waktu
Mempunyai Time Slot
Cara Kerja
Bit-Interleaved Multiplexing
Byte-Interleaved Multiplexing
Bit-Interleaved Multiplexing
Masukan bit tunggal dari port I/O merupakan keseluruhan output pada semua kanal
Ada Time Slice
Mebutuhkan sedikit buffer pada terminal
Byte-Interleaved Multiplexing
Model pengirimannya berdasar byte (words)
Besarnya keseluruhan bandwith total dalam pengiriman bisa berlebih
STDM
TDM yang bekerja seperti FDM
Mengurangi/menghapus alokasi “idle time” pada terminal yang tak aktif
Menghapus/mengurangi blok-blok kosong dalam blok-blok pesan campuran
Teknik Encoding
Data digital, sinyal digital
Data analog, sinyal digital
Data digital, sinyal analog
Data analog, sinyal analog
Data Digital, Sinyal Digital
Sinyal Digital
Discrete, deretan voltase yang terputus-putus
Tiap pulsa merupakan elemen sinyal
Data biner ditransmisikan melalui pengkodean
kedalam bentuk elemen sinyal
Unipolar
Semua elemen sinyal mempunyai tanda yang sama
Polar
Suatu pernyataan direpresentasikan sebagai voltase
positif dan lainnya sebagai voltase negatif
Data rate
transmisi rate data dinyatakan dalam bit per detik
Duration or length of a bit
jumlah waktu yang yang diambil tranmiter untuk
memancarkan bit
Modulation rate
diukur dalam baud = elemen-elemen sinyal perdetik
Mark and Space
menunjuk pada digit biner 0 dan 1
Mengartikan sinyal
Harus diketahui
Pewaktuan setiap bit - kapan mulai dan berakhir
Level sinyal pada masing-masing posisi bit
Faktor yang menentukan kesuksesan dalam
mengartikan sinyal
perbandingan sinyal terhadap derau
rate data
Bandwidth
Perbandingan teknik
Pengkodean (1)
Spektrum sinyal
Berkurangnya komponen frekuensi tinggi,
menyebabakan kurangnya bandwith
Tanpa dc komponen memungkinkan pengkopelan ac
melalui transformer, sebagai isolasi
Mengkonsentrasikan daya ditengah bandwith
Clocking
Sinkronisasi transmitter dan receiver
Clock yang terpisah
Mekanisme sinkronisasi sinyal
Perbandingan teknik
pengkodean (2)
Pedeteksian kesalahan
Kekebalan terhadap derau dan interferensi
sinyal
beberapa kode tertentu, baik untuk mengatasi derau
Biaya dan kelengkapan
semakin tinggi rate pensinyalan, biaya semakin
mahal
beberapa kode memerlukan rate pensinyalan yang
lebih besar dari rate data aktual
Teknik Pengkodean
Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
Bipolar -AMI
Pseudoternary
Manchester
Differential Manchester
B8ZS
HDB3
Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
Voltase yang berbeda bagi bit 0 dan 1
Voltase konstan selama interval bit
tidak ada transisi (tidak kembali ke level voltase 0)
Sebagai contoh ketiadaan voltase untuk biner 0,
dan voltase positif konstan untuk biner 1
Umumnya voltase negatif bagi biner 1 dan
voltase positif untuk yang lainnya.
Nonreturn to Zero Inverted
Voltase pulsa konstan untuk durasi waktu bit
Data encode ditandai kehadiran atau
ketidakhadiran transisi sinyal pada permulaan
waktu bit
Transisi (rendahke tinggi atau tinggi ke rendah)
menunjukkan biner 1
Tidak ada transisi menunjukkan biner 0
Merupakan contoh pengkodean differensial
Pengkodean Differensial
Informasi yang ditransmisikan menunjukkan
susunan simbol yang berurutan dibanding
elemen-elemen sinyal itu sendiri
Keandalan dalam mendeteksi transisi derau
daripada membandingkan niali tersebut dengan
treshold.
Dalam rancangan transmisi yang rumit, mudah
melepaskan polaritas sinyal
Kamis, 14 Juli 2011
Kamis, 05 Mei 2011
Komunikasi data, adalah komunikasi dimana source adalah data.
Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut dirubah (dikodekan ) menjadi bentuk digital.
Pengertian
Komunikasi Data:
Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer,
Komunikasi umum à antar manusia (baik dengan bantuan alat maupun langsung)
Komunikasi data à antar komputer atau perangkat dijital lainnya (PDA, Printer, HP)
Pengertian
Komunikasi di mana informasi yang dikirimkan (source) adalah data,
Data adalah semua informasi yang berbentuk digital (bit 0 dan 1).
Transmisi suara (analog) dapat juga dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut diubah (dikodekan) menjadi bentuk digital
Faktor yang harus diperhatikan pada Komunikasi Data
1.Jumlah dan lokasi pemrosesan data
2.Jumlah dan lokasi terminal (remote)
3.Type transaksi
4.Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi.
5.Prioritas/ urgensi informasi yang disalurkan.
6.Pola lalu lintas
7.Bit error rate yang dibutuhkan.
8.Keandalan sistem yang digunakan.
9.Revenue yang mungkin didapat.
Standard KomDat
Agar supaya sistem komunikasi data dapat berjalan secara lancar dan global, maka perlu dibuat suatu standar protocol yang dapat menjamin:
Kompatibilitas penuh antara dua peralatan setara.
Bisa melayani banyak peralatan dengan kemampuan berbeda-beda
Berlaku umum dan mudah untuk dipelajari atau diterapkan
7 Layer OSI
1.Lapis Fisik (hubungan fisik)
2.Link Data (lewat modem)
3.Lapis Network (jaringan)
4.Lapis Transport
5.Lapis Session (perkenalan/basa-basi)
6.Lapis Presentasi (format, encrytion)
7.Lapis Applikasi (e-mail, file transfer)
Aplikasi
Sebagai interface user ke lingkungan OSI.
User biasa berinteraksi melalui suatu program aplikasi (software)
Contoh pelayanan atau protokolnya:
e-mail (pop3, smtp)
file transfer (ftp)
browsing (http)
Presentasi
Untuk mengemas data dari sisi aplikasi sehingga mudah untuk lapisan sesi mengirimkannya atau sebaliknya,
Berfungsi untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi, dan enkripsi data
Contoh pelayanan atau protokolnya:
ASCII, JPEG, MPEG, Quick Time, MPEG, TIFF, PICT, MIDI, dan EBCDIC.
Sesi
Berfungsi untuk mengontrol komunikasi antar aplikasi, membangun, memelihara dan mengakhiri sesi antar aplikasi.
Contoh pelayanan atau protokolnya:
XWINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI, Apple Talk Session Protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)
Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahap tidak sekaligus
Transport
Berfungsi untuk transfer data yang handal, bertanggung jawab atas keutuhan data dalam transmisi data dalam melakukan hubungan pertukaran data antara kedua belah fihak
Paketisasi :
panjang paket
banyaknya paket,
penyusunannya
kapan paket-paket tersebut dikirimkan
Paket TCP
Connection oriented
Reliable
Byte stream service
Jaringan
Untuk meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan komputer
Fungsi utama :
Pengalamatan
Memilih jalan (routing)
Contoh Protokol
IP
ICMP
Internet Protocol
Protokol paling populer dijagat raya
Kelebihan:
Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada alamat yang sama, unik)
Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP, HTTP, SNMP, dll)
De facto standar protokol lapis 3
Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4 (sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x)
IPv4: 32 bit ≈ 4G alamat
IPv6: 128 bit ≈ 256G4
Contoh :
Datalink
Menyajikan format data untuk lapis fisik / pembentukan frame,
pengendalian kesalahan (Error Control)
Pengendalian arus data (flow control)
Lapis fisik
Pertukaran data secara fisik terjadi pada lapis fisik,
Deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang akan melewati media transmisi,
Diperlukan sinyal yang cocok untuk lewat di media transmisi tertentu.
Dikenal tiga macam media transmisi yaitu :
kabel logam,
kabel optik dan
gelombang radio
Hubungan Komunikasi Data melalui sentral :
1.Switching Berita
2.Switching Sirkit CSPDN
3.Switching Paket PSPDN
Swiching Berita
Hubungan antar pesawat terminal Connectionless oriented
Tidak bisa interaktif, karena tidak real time
Pesawat terminal di-on-kan kemudian tersambung ke sentral,data dikirimkan ke sental,di sentral terdapat penyimpanan data, data diterima,disimpan,diproses,dibaca, diantrikan, lalu tiba giliran terus dikirimkan, dan akhirnya diarsipkan
Swiching Sirkit
a. CCT SW Tradisional
Komunikasi data via jaringan telp & jaringan data
Perlu modem, disebut sistem dial-up
Pengirim dan penerima mempunyai KODE, PROTOKOL dan KECEPATAN yg sama
Sebelum data dikirimkan terlebih dahulu harus dibangun hubungan nyata
Keuntungan : Jaringan sudah tersedia, menjangkau lebih luas, investasi tidak mahal, hanya modem
Kekurangan : Call set-up perlu beberapa detik, kecepatan data terbatas, tidak cocok untuk trafik yang besar
b.Fast CCT SW CSPDN perlu membangun hubungan :
Call Set-up lebih cepat 100 – 200 ms
BER lebih kecil
Komunikasi Data lebih interaktif
Switching Paket
Terhubung ke dalam jaringan PSPDN
PSPDN terbagi 2 jenis :
1.Hubungan Virtual = Perlu membangun hubungan.
2.Data gram SVC = Tidak perlu membangun hubungan
Frame Relay
Sinkron dibandingkan dengan sistem Paket X-25
Kelebihan :
Proses lebih cepat (kec 2 Mbps – 100 Mbps)
Panjang paket variabel
Lebih flexibel (262-1600 oktet)
Kekurangan
Kontrol kurang pada setiap sentral
Tidak ada koreksi dan kontrol aliran di sentral
Protokol X-25
Kelebihan, ada 2 macam paket yaitu :
1.Paket data (dari user)
2.Paket utk set-up dan clearing
Ukuran paket tetap
Protokol menetapkan prosedur (set-up, transfer dan clearing)
Ada error control
Ada fasilitas fast-select
Klasifikasi Pengolahan Data
a.Sistem pengolahan data tidak seketika.
b.Sistem komputer indk dihubungkan dgn beberapa pesawat terminal dikota lain atau tempat yg jauh dari HOST.
c.Sistem Time Sharing.
d.Sistem komputer induk dihubungkan dgn beberapa pemakai dan dipakai bersamaan secara bergantian, waktunya dibagi antara beberapa pemakai.
e.Sistem Real Time
f.Sistem transfer data on-line dan off-line
g.Sistem transfer data interaktif dan tidak interaktif
Macam-macam Pelayanan Data
1.Jaringan data lokal
2.Internet
3.Reservasi tiket layanan
4.Kebutuhan bank
5.Iuran sewa (Leased channel)
6.Percetakan jarak jauh
7.GPRS (General Packet Radio Service)
Media transmisi
Faktor yang menentukan pilihan media komunikasi data adalah:
1.Harga
2.Unjuk kerja (performance) jaringan yang dikehendaki
3.Ada atau tidaknya medium tersebut
Ditinjau darui sudut teknik, faktor yang harus di pertimbangkan :
1.Kemampuan menghadapi gangguan elektis maupun megnetis dari luar
2.Lebar jalur (bandwidth) yang sebaliknya juga tergantung pada jarak yang harus dilayani
3.Kemampuan dalam melayani multiple access, yaitu apakah mudah mengambil data dari padanya.
4.Kemampuan data
Media transmisi kabel
Komunikasi data berbasis kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antara pengiriman dan penerimaan tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal
Misalnya jaringan telepon, jaringan LAN
Ada 3 jenis kabel :
1.Twisted pair (kabel dua kawat)
2.Coaxial cable
3.Optic Fibre (kabel serat optik)
1.Kabel kawat telanjang (open wire cable)
- tebuat dari kawat tembaga yang tidak diberi isolasi.
Keuntungannya:
a.Harganya murah
b.Pemasangannya mudah dan tidak diperlukan keahlian dan peralatan khusus
Kerugiannya :
a.Mudah terpengaruh gangguan
b.Kualitas data kurang dapat dipertanggung jawabkan
2.Kabel pasangan terpilih (twisted pair)
Terbuat dari kawat tembaga yang diberi isolasi, sehingga sering beberapa pasang kabel dijadikan satu tanpa saling mengganggu
Keuntungannya:
a.Harganya murah
b.Cara penggunaan nya sederhana dan tidak diperlukan keahlian dan peralatan yang khusus
Kerugiannya:
Tidak dapat dipergunakan untuk pengiriman data dengan kecepatan tinggi.
3.Kabel koaksial (coaxial cable)
Terbuat dari tembaga dan dikelilingi oleh anyama halus kabel tembaga lai dan diantaranya terdapat isolasi.
Keuntunganya:
a.Dapat mentransfer data dengan kecepatan tinggi
b.Harganya murah
c.Mempunyai bandwith yang cukup tinggi untuk data berkecepatan tinggi dan video
d.Peka terhadap gangguan (derau), kalau pelindungnya ditanah (ground) terlebih dahulu
Kerugiannya :
a.Pemasangan lebih sulit dibandingkan dengan kabel twisted
b.Mudah disadap
c.Diperlukan peralatan khusus untuk menggunaka seluruh bandwith yang tersedia
4.Kabel serat optik (fiber optic cable)
Menggunakan cahaya sebagai media untuk komunikasi data.
Keuntungannya :
a.Kualitas pengiriman data sangat baik dan dengan kecepatan sangat tinggi.
b.Dapat digunakan untuk komunikasi data, suara (audio) dan gambar (video)
c.Data dapat dikirimkan dalam jumlah yang besar
d.Ukuran fisiknya kabelnya kecil
e.Tidak terganggu oleh sinyal elektromagnetik dari luar (tidak terganggu oleh derau)
f.Bandwith nya sangat lebar. Jarak terminal dapat sampai dengan 10 KM (multi mode) atau 40 Km (singgle mode) tanpa penguat ( repeater)
g.Tidak dapat disadap
Kerugiannya :
a.Harganya masih sangat mahal
b.Pemasangannya sangat sulit dan dibutuhkan peralatan khusus serat orang- orang yang terlatih (berpengalaman)
Media transmisi nirkabel
Disebut juga komunikasi wireless,Lan yang menggunakan wireless menggunakan frekuensi radio, infra merah,blooetoots ataupun sianr laser.
Gelombang radio untuk kominikasi ini dapat terdiri dari berbagai frekuensi seperti :
HF (higt frekuensi)
VHF ( very High Frekuensi)
UHF (ultra High Frekuensi)
Keuntungannya :
a.Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali
b.Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel
Kerugiannya :
a.Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas
b.Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal
c.Keamanan data kurang terjamin
d.Pengaruh (derau) cukup besar
e.Transfer data lebih lambat di bandingkan dengan penggunaan kabel.
Telpon seluler
Telepon seluler merupakan salah satu aplikasi komunikasi data nirkabel yang bERkembang sangat pesat
Didukung oleh 2 teknologi utama yaitu : GSM dam CDMA
Kecepatan GSM dapat memcapai 115 kbps dengan menggunakan GPRS (general Packet Radio Service).
Macam macam Gangguan Saluran Transmisi
Gangguan pada saluran telepon yang juga digunakan untuk menyalurkan data ada dua macam yaitu :
1.Random
Tidak dapt diramalkan terjadinya.termsuk dalam jenis ini adalah :
Derau panas (thermal noise),
Derau impluse (impluse noise),
Bicara silang (crossc Talk),
Gema (echo),
Perubahan sudut (phasa),
Derau intermodulasi (intermodulation),
Phase jitter,
Fading,
a.Derau Panas (Thermal noise)
Disebabkan karena pergerakan acak elektro bebas dalam rangkaian. Berada pada seluruh spektrum frekuensi yang tersedia. Disebut juga dengan derau putih (white noise) atau derau gausian. Kejadiannya tidak dapat dihindari dan biasanya tidak terlalu mengganggu transmisi data,kecuali jika lebih besar dari pada sinyal yang ditransmisikan.
b.Derau Impluse (Impluse Noise)
Disebut juga dengan spikes yaitu tegangan yang tingginya lebih dibandingkan dengan tegangan derau rata – rata (steady state). Beberapa sumbernya antara lain :
Perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan saluran komunikasi data
Perubahan tegangan pada motor
Switch untuk penerbangan
c.Bicara silang (cross talk)
Disebabkanoleh masuknya sinya dari karnal lain yang letak nya berdekatan. Biasanya terjadi pada saluran telepon yang berdekatan atau di multipleks.
Bicara silang (cross talk) akan semakin jauh atau bertambah apabila jarak yang ditempuh semakin jauh, sinyalnya yang ditransmisikan semakin kuat / besat atau semakin besar frekuensinya.
d.Gema (echo)
Sinyal yang dipantulkan kembali, hal ini disebabkan karena perubahan impledasi dalam sebuah rangkaian listrik. Misalnya : sambungan antara dua potong kawat yang diameternya berbeda.
e.Perubahan sudut (phasa)
Sudut (phasa) sinyal kadang – kadang dapat berubah oleh impluse noise. Sudut (phasa) dapat berubah, kemudian kembali menjadi normal.
f.Derau Intermodulasi (intermodulation noise)
Dua sinyal dari saluran yang berbeda (intermodulasi) membentuk sinyal baru yang menduduki frekuensi sinyal lain. Intermodulasi dapat terjadi pada transmisi data apabila modem menggunakan satu frekuesi untuk menjaga agar saluran sinkron selama data tidak dikirim. Frekuensi ini dapat memodulasi sinyal yang ada pada saluran lain.
g.Phase jitter
Jitter timbul oleh sistem pembawaan yang di multipleks yang menghasilkan perubahan frekuensi. Sudut (phasa) sinyal berubah-ubah sehingga menyebabkankesukaran dlam mendeteksi bentuk sinyal tersebut.
h.Fading
Terjadi terutama pada sistem microwave antara lain selective fading yaiitu yang disebabkan oleh atmosfir. Sinyal disalurkan mencapai penerimaan melalui berbagai jalur. Sinyal – sinyal ini kemudian kalau bergabung hasilnya akan terganggu.
2.Tak random
Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk dalam jenis gangguan tak random ini adlah redaman dan tundaan.
a.Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi, hal ini disebabkan karena daya yang diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuensi sinyal, jenis media transmisi dan panjang (jarak) saluran transmisi. Redaman tidak sama besarnya untuk semua frekuensi.
b.Tundaan
Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing – masing frekuensi tidak berjalan denan kecepatan yang sama, sehingga tiba penerimaan pada waktu yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesalahan pada waktu transmisi data. Pada transmisi suara tundaan ini tidak merupakan gangguan yang serius, tetepi pada transmisi data makan tundaan ini akan menyababkan kesalahan pada transmisi data.
Komponen Komunikasi Data
· Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
· Penerima, adalah piranti yang menerima data
· Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
· Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data
Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan
hubungan.
Jenis Sinyal Listrik
1. Sinyal analog
Adalah sinyal yang sifatnya seperti gelombang, selalu sambung menyambung dan tidak ada perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut. Penyaluran data banyak dilakukan dengan sinyal analog. Merupakan gelombang elektromagnetik yang berubah-ubah secara continuous yang menjalar melalui suatu media, tergantung pada spektrumnya.
2. Sinyal digital
Adalah sinyal yang sifatnya pulsa, terputusputus / terjadi perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut. Sistem komputer bekerja dengan sinyal ini. Merupakan serangakaian pulsa tegangan yang dapat ditransmisikan melalui suatu medium kawat
Data dan Sinyal
Data analog dapat merupakan sinyal analog. Demikian pula, data digital dapat merupakan sinyal digital.
1. Data analog, sinyal analog
Merupakan fungsi terhadap waktu dan mempunyai spektrum frekuensi terbatas untuk masing-masing data. Dapat dipresentasikan oleh sinyal elektromagnetik yang mempunyai spektrum sama.
2. Data digital, sinyal digital
Dipresentasikan oleh sinyal digital dengan beda level tegangan untuk masing-masing 2 binari digit. Dan dapat dipresentasikan oleh sinyal analog dengan menggunakan sebuah modem
Transmisi :
1. Transmisi analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas, tetapi akan menikkan noise / gangguan.
2. Transmisi digital, berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai jarak yangjauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai '1' atau '0' sehingga tidak terjadi distorsi.
Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus,
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
PROTOKOL
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kembinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
FUNGSI PROTOKOL:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
Melakukan metoda "jabat-tangan" (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
Mendeteksi kerugian pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
Beberapa jenis Protokol
TCP (Transmission Control Protocol)
(TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transpor yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol,
adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain)
adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer
Internet Control Message Protocol (ICMP)
adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
POP3 (Post Office Protocol version 3)
adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email.
IMAP (Internet Message Access Protocol)
adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima
HTTP (HyperText Transfer Protocol)
adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW).
Transmisi Data
Paralel
Teknik pengiriman data dimana seluruh bit dalam satu lebar kata (ASCII 1 byte) dikirim secara serentak melewati sejumlah penghantar yang terpisah
Transmisi Data Paralel
Ciri-ciri :
Untuk transmisi data internal system (komputer)
Kabel penghantar banyak (1 bit = 1 penghantar)
Tidak cocok untuk tranmisi jarak jauh
Rangkaian lebih sederhana (tidak memerlukan UART) dan lebih mudah dioperasikan
Relatif lebih cepat
Sering terjadi efek skew
Handshaking
Contoh Transmisi Paralel
Pengiriman data antara CPU-periferal
Port printer IBM PC : LPT1
Transmisi Data Serial
Teknik pengiriman data dimana bit-bit dalam satu lebar kata dikirim secara berurutan bit per bit.
Transmisi data serial :
Tak sikron
Sikron
Transmisi Data Tak Sinkron
Ciri-ciri
Terdapat bit awal (start bit) dan akhir (stop bit).
Detak penerima diaktifkan oleh bit awal (biasanya=0), dan dihentikan oleh stop bit (biasanya=1)
Penyesuaian antara detak pengirim dan penerima terjadi karakter per karakter.
Transmisi Data Tak Sinkron ….
Bentuk gelombang isyarat tak sinkron
Transmisi Data Tak Sinkron……
Jika kecepatan detak pengirim dan penerima beda akan terjadi kesalahan penerimaan data pada sisi penerima (slide berikutnya).
Efisiensi sistem tak sinkron tidak begitu tinggi.
Sederhana dan murah.
Cocok untuk rangkaian data kecepatan rendah.
Contoh: port COM1
Kecepatan Pengiriman Data
Data signalling speed: kecepatan pengiriman informasi lewat sirkit
= 1 / T (bit/dtk) dengan T = durasi bit
Kecepatan modulasi: kecepatan perubahan status logika pada untai dan berbanding terbalik dengan durasi bit = 1/T baud
Transmisi paralel : kec= mlog2n/T
Transmisi Data Sinkron
Sejumlah blok data dikirim kontinu tanpa bit awal & bit akhir.
Detak penerima dioperasikan kontinu dan dikunci agar = pengirim
Lebih mahal tetapi dapat bekerja pada laju tinggi
Jika detak penerima tidak sama dengan detak pengiriman
à terjadi kesalahan.
Misal: durasi per bit yang diterima adalah x mdetik dan periode pencacahan penerima adalah y mdetik
Transmisi Data Sinkron…. (lanjutan)
Aliran data diawali 2 atau lebih byte sinkronisasi (SYN)
Penerima mengidentifikasi bytes SYN tersebut
Sinkron Vs Tak Sinkron
Isyarat disebut sinkron apabila titik signifikan terjadi tepat di laju rerata yang sama.
Sinkron : mahal, tetapi laju pengiriman tinggi, perlu buffering, kerugian pengiriman sekitar 5%
Contoh sinkron : VDU (video display unit), mainframe atau host dari LAN
Tak sinkron : tidak mahal, penyesuian dapat diperoleh dengan mudah, cocok laju rendah,
Contoh tak sinkron : port serial di PC (COM1,2,3), modem
Sandi Data
Agar karakter dapat dikirim à harus disandikan
1. Sandi 7 bit dari ISO à ASCII
2. EBCDIC (Extended Binary-coded Decimal Interchange Code) à sandi 8 bits
ASCII dapat dikelompokkan :
Kendali piranti
Kendali format
Kendali pengiriman
Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut dirubah (dikodekan ) menjadi bentuk digital.
Pengertian
Komunikasi Data:
Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer,
Komunikasi umum à antar manusia (baik dengan bantuan alat maupun langsung)
Komunikasi data à antar komputer atau perangkat dijital lainnya (PDA, Printer, HP)
Pengertian
Komunikasi di mana informasi yang dikirimkan (source) adalah data,
Data adalah semua informasi yang berbentuk digital (bit 0 dan 1).
Transmisi suara (analog) dapat juga dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut diubah (dikodekan) menjadi bentuk digital
Faktor yang harus diperhatikan pada Komunikasi Data
1.Jumlah dan lokasi pemrosesan data
2.Jumlah dan lokasi terminal (remote)
3.Type transaksi
4.Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi.
5.Prioritas/ urgensi informasi yang disalurkan.
6.Pola lalu lintas
7.Bit error rate yang dibutuhkan.
8.Keandalan sistem yang digunakan.
9.Revenue yang mungkin didapat.
Standard KomDat
Agar supaya sistem komunikasi data dapat berjalan secara lancar dan global, maka perlu dibuat suatu standar protocol yang dapat menjamin:
Kompatibilitas penuh antara dua peralatan setara.
Bisa melayani banyak peralatan dengan kemampuan berbeda-beda
Berlaku umum dan mudah untuk dipelajari atau diterapkan
7 Layer OSI
1.Lapis Fisik (hubungan fisik)
2.Link Data (lewat modem)
3.Lapis Network (jaringan)
4.Lapis Transport
5.Lapis Session (perkenalan/basa-basi)
6.Lapis Presentasi (format, encrytion)
7.Lapis Applikasi (e-mail, file transfer)
Aplikasi
Sebagai interface user ke lingkungan OSI.
User biasa berinteraksi melalui suatu program aplikasi (software)
Contoh pelayanan atau protokolnya:
e-mail (pop3, smtp)
file transfer (ftp)
browsing (http)
Presentasi
Untuk mengemas data dari sisi aplikasi sehingga mudah untuk lapisan sesi mengirimkannya atau sebaliknya,
Berfungsi untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi, dan enkripsi data
Contoh pelayanan atau protokolnya:
ASCII, JPEG, MPEG, Quick Time, MPEG, TIFF, PICT, MIDI, dan EBCDIC.
Sesi
Berfungsi untuk mengontrol komunikasi antar aplikasi, membangun, memelihara dan mengakhiri sesi antar aplikasi.
Contoh pelayanan atau protokolnya:
XWINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI, Apple Talk Session Protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)
Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahap tidak sekaligus
Transport
Berfungsi untuk transfer data yang handal, bertanggung jawab atas keutuhan data dalam transmisi data dalam melakukan hubungan pertukaran data antara kedua belah fihak
Paketisasi :
panjang paket
banyaknya paket,
penyusunannya
kapan paket-paket tersebut dikirimkan
Paket TCP
Connection oriented
Reliable
Byte stream service
Jaringan
Untuk meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan komputer
Fungsi utama :
Pengalamatan
Memilih jalan (routing)
Contoh Protokol
IP
ICMP
Internet Protocol
Protokol paling populer dijagat raya
Kelebihan:
Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada alamat yang sama, unik)
Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP, HTTP, SNMP, dll)
De facto standar protokol lapis 3
Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4 (sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x)
IPv4: 32 bit ≈ 4G alamat
IPv6: 128 bit ≈ 256G4
Contoh :
Datalink
Menyajikan format data untuk lapis fisik / pembentukan frame,
pengendalian kesalahan (Error Control)
Pengendalian arus data (flow control)
Lapis fisik
Pertukaran data secara fisik terjadi pada lapis fisik,
Deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang akan melewati media transmisi,
Diperlukan sinyal yang cocok untuk lewat di media transmisi tertentu.
Dikenal tiga macam media transmisi yaitu :
kabel logam,
kabel optik dan
gelombang radio
Hubungan Komunikasi Data melalui sentral :
1.Switching Berita
2.Switching Sirkit CSPDN
3.Switching Paket PSPDN
Swiching Berita
Hubungan antar pesawat terminal Connectionless oriented
Tidak bisa interaktif, karena tidak real time
Pesawat terminal di-on-kan kemudian tersambung ke sentral,data dikirimkan ke sental,di sentral terdapat penyimpanan data, data diterima,disimpan,diproses,dibaca, diantrikan, lalu tiba giliran terus dikirimkan, dan akhirnya diarsipkan
Swiching Sirkit
a. CCT SW Tradisional
Komunikasi data via jaringan telp & jaringan data
Perlu modem, disebut sistem dial-up
Pengirim dan penerima mempunyai KODE, PROTOKOL dan KECEPATAN yg sama
Sebelum data dikirimkan terlebih dahulu harus dibangun hubungan nyata
Keuntungan : Jaringan sudah tersedia, menjangkau lebih luas, investasi tidak mahal, hanya modem
Kekurangan : Call set-up perlu beberapa detik, kecepatan data terbatas, tidak cocok untuk trafik yang besar
b.Fast CCT SW CSPDN perlu membangun hubungan :
Call Set-up lebih cepat 100 – 200 ms
BER lebih kecil
Komunikasi Data lebih interaktif
Switching Paket
Terhubung ke dalam jaringan PSPDN
PSPDN terbagi 2 jenis :
1.Hubungan Virtual = Perlu membangun hubungan.
2.Data gram SVC = Tidak perlu membangun hubungan
Frame Relay
Sinkron dibandingkan dengan sistem Paket X-25
Kelebihan :
Proses lebih cepat (kec 2 Mbps – 100 Mbps)
Panjang paket variabel
Lebih flexibel (262-1600 oktet)
Kekurangan
Kontrol kurang pada setiap sentral
Tidak ada koreksi dan kontrol aliran di sentral
Protokol X-25
Kelebihan, ada 2 macam paket yaitu :
1.Paket data (dari user)
2.Paket utk set-up dan clearing
Ukuran paket tetap
Protokol menetapkan prosedur (set-up, transfer dan clearing)
Ada error control
Ada fasilitas fast-select
Klasifikasi Pengolahan Data
a.Sistem pengolahan data tidak seketika.
b.Sistem komputer indk dihubungkan dgn beberapa pesawat terminal dikota lain atau tempat yg jauh dari HOST.
c.Sistem Time Sharing.
d.Sistem komputer induk dihubungkan dgn beberapa pemakai dan dipakai bersamaan secara bergantian, waktunya dibagi antara beberapa pemakai.
e.Sistem Real Time
f.Sistem transfer data on-line dan off-line
g.Sistem transfer data interaktif dan tidak interaktif
Macam-macam Pelayanan Data
1.Jaringan data lokal
2.Internet
3.Reservasi tiket layanan
4.Kebutuhan bank
5.Iuran sewa (Leased channel)
6.Percetakan jarak jauh
7.GPRS (General Packet Radio Service)
Media transmisi
Faktor yang menentukan pilihan media komunikasi data adalah:
1.Harga
2.Unjuk kerja (performance) jaringan yang dikehendaki
3.Ada atau tidaknya medium tersebut
Ditinjau darui sudut teknik, faktor yang harus di pertimbangkan :
1.Kemampuan menghadapi gangguan elektis maupun megnetis dari luar
2.Lebar jalur (bandwidth) yang sebaliknya juga tergantung pada jarak yang harus dilayani
3.Kemampuan dalam melayani multiple access, yaitu apakah mudah mengambil data dari padanya.
4.Kemampuan data
Media transmisi kabel
Komunikasi data berbasis kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antara pengiriman dan penerimaan tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal
Misalnya jaringan telepon, jaringan LAN
Ada 3 jenis kabel :
1.Twisted pair (kabel dua kawat)
2.Coaxial cable
3.Optic Fibre (kabel serat optik)
1.Kabel kawat telanjang (open wire cable)
- tebuat dari kawat tembaga yang tidak diberi isolasi.
Keuntungannya:
a.Harganya murah
b.Pemasangannya mudah dan tidak diperlukan keahlian dan peralatan khusus
Kerugiannya :
a.Mudah terpengaruh gangguan
b.Kualitas data kurang dapat dipertanggung jawabkan
2.Kabel pasangan terpilih (twisted pair)
Terbuat dari kawat tembaga yang diberi isolasi, sehingga sering beberapa pasang kabel dijadikan satu tanpa saling mengganggu
Keuntungannya:
a.Harganya murah
b.Cara penggunaan nya sederhana dan tidak diperlukan keahlian dan peralatan yang khusus
Kerugiannya:
Tidak dapat dipergunakan untuk pengiriman data dengan kecepatan tinggi.
3.Kabel koaksial (coaxial cable)
Terbuat dari tembaga dan dikelilingi oleh anyama halus kabel tembaga lai dan diantaranya terdapat isolasi.
Keuntunganya:
a.Dapat mentransfer data dengan kecepatan tinggi
b.Harganya murah
c.Mempunyai bandwith yang cukup tinggi untuk data berkecepatan tinggi dan video
d.Peka terhadap gangguan (derau), kalau pelindungnya ditanah (ground) terlebih dahulu
Kerugiannya :
a.Pemasangan lebih sulit dibandingkan dengan kabel twisted
b.Mudah disadap
c.Diperlukan peralatan khusus untuk menggunaka seluruh bandwith yang tersedia
4.Kabel serat optik (fiber optic cable)
Menggunakan cahaya sebagai media untuk komunikasi data.
Keuntungannya :
a.Kualitas pengiriman data sangat baik dan dengan kecepatan sangat tinggi.
b.Dapat digunakan untuk komunikasi data, suara (audio) dan gambar (video)
c.Data dapat dikirimkan dalam jumlah yang besar
d.Ukuran fisiknya kabelnya kecil
e.Tidak terganggu oleh sinyal elektromagnetik dari luar (tidak terganggu oleh derau)
f.Bandwith nya sangat lebar. Jarak terminal dapat sampai dengan 10 KM (multi mode) atau 40 Km (singgle mode) tanpa penguat ( repeater)
g.Tidak dapat disadap
Kerugiannya :
a.Harganya masih sangat mahal
b.Pemasangannya sangat sulit dan dibutuhkan peralatan khusus serat orang- orang yang terlatih (berpengalaman)
Media transmisi nirkabel
Disebut juga komunikasi wireless,Lan yang menggunakan wireless menggunakan frekuensi radio, infra merah,blooetoots ataupun sianr laser.
Gelombang radio untuk kominikasi ini dapat terdiri dari berbagai frekuensi seperti :
HF (higt frekuensi)
VHF ( very High Frekuensi)
UHF (ultra High Frekuensi)
Keuntungannya :
a.Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali
b.Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel
Kerugiannya :
a.Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas
b.Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal
c.Keamanan data kurang terjamin
d.Pengaruh (derau) cukup besar
e.Transfer data lebih lambat di bandingkan dengan penggunaan kabel.
Telpon seluler
Telepon seluler merupakan salah satu aplikasi komunikasi data nirkabel yang bERkembang sangat pesat
Didukung oleh 2 teknologi utama yaitu : GSM dam CDMA
Kecepatan GSM dapat memcapai 115 kbps dengan menggunakan GPRS (general Packet Radio Service).
Macam macam Gangguan Saluran Transmisi
Gangguan pada saluran telepon yang juga digunakan untuk menyalurkan data ada dua macam yaitu :
1.Random
Tidak dapt diramalkan terjadinya.termsuk dalam jenis ini adalah :
Derau panas (thermal noise),
Derau impluse (impluse noise),
Bicara silang (crossc Talk),
Gema (echo),
Perubahan sudut (phasa),
Derau intermodulasi (intermodulation),
Phase jitter,
Fading,
a.Derau Panas (Thermal noise)
Disebabkan karena pergerakan acak elektro bebas dalam rangkaian. Berada pada seluruh spektrum frekuensi yang tersedia. Disebut juga dengan derau putih (white noise) atau derau gausian. Kejadiannya tidak dapat dihindari dan biasanya tidak terlalu mengganggu transmisi data,kecuali jika lebih besar dari pada sinyal yang ditransmisikan.
b.Derau Impluse (Impluse Noise)
Disebut juga dengan spikes yaitu tegangan yang tingginya lebih dibandingkan dengan tegangan derau rata – rata (steady state). Beberapa sumbernya antara lain :
Perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan saluran komunikasi data
Perubahan tegangan pada motor
Switch untuk penerbangan
c.Bicara silang (cross talk)
Disebabkanoleh masuknya sinya dari karnal lain yang letak nya berdekatan. Biasanya terjadi pada saluran telepon yang berdekatan atau di multipleks.
Bicara silang (cross talk) akan semakin jauh atau bertambah apabila jarak yang ditempuh semakin jauh, sinyalnya yang ditransmisikan semakin kuat / besat atau semakin besar frekuensinya.
d.Gema (echo)
Sinyal yang dipantulkan kembali, hal ini disebabkan karena perubahan impledasi dalam sebuah rangkaian listrik. Misalnya : sambungan antara dua potong kawat yang diameternya berbeda.
e.Perubahan sudut (phasa)
Sudut (phasa) sinyal kadang – kadang dapat berubah oleh impluse noise. Sudut (phasa) dapat berubah, kemudian kembali menjadi normal.
f.Derau Intermodulasi (intermodulation noise)
Dua sinyal dari saluran yang berbeda (intermodulasi) membentuk sinyal baru yang menduduki frekuensi sinyal lain. Intermodulasi dapat terjadi pada transmisi data apabila modem menggunakan satu frekuesi untuk menjaga agar saluran sinkron selama data tidak dikirim. Frekuensi ini dapat memodulasi sinyal yang ada pada saluran lain.
g.Phase jitter
Jitter timbul oleh sistem pembawaan yang di multipleks yang menghasilkan perubahan frekuensi. Sudut (phasa) sinyal berubah-ubah sehingga menyebabkankesukaran dlam mendeteksi bentuk sinyal tersebut.
h.Fading
Terjadi terutama pada sistem microwave antara lain selective fading yaiitu yang disebabkan oleh atmosfir. Sinyal disalurkan mencapai penerimaan melalui berbagai jalur. Sinyal – sinyal ini kemudian kalau bergabung hasilnya akan terganggu.
2.Tak random
Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk dalam jenis gangguan tak random ini adlah redaman dan tundaan.
a.Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi, hal ini disebabkan karena daya yang diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuensi sinyal, jenis media transmisi dan panjang (jarak) saluran transmisi. Redaman tidak sama besarnya untuk semua frekuensi.
b.Tundaan
Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing – masing frekuensi tidak berjalan denan kecepatan yang sama, sehingga tiba penerimaan pada waktu yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesalahan pada waktu transmisi data. Pada transmisi suara tundaan ini tidak merupakan gangguan yang serius, tetepi pada transmisi data makan tundaan ini akan menyababkan kesalahan pada transmisi data.
Komponen Komunikasi Data
· Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
· Penerima, adalah piranti yang menerima data
· Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
· Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data
Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan
hubungan.
Jenis Sinyal Listrik
1. Sinyal analog
Adalah sinyal yang sifatnya seperti gelombang, selalu sambung menyambung dan tidak ada perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut. Penyaluran data banyak dilakukan dengan sinyal analog. Merupakan gelombang elektromagnetik yang berubah-ubah secara continuous yang menjalar melalui suatu media, tergantung pada spektrumnya.
2. Sinyal digital
Adalah sinyal yang sifatnya pulsa, terputusputus / terjadi perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut. Sistem komputer bekerja dengan sinyal ini. Merupakan serangakaian pulsa tegangan yang dapat ditransmisikan melalui suatu medium kawat
Data dan Sinyal
Data analog dapat merupakan sinyal analog. Demikian pula, data digital dapat merupakan sinyal digital.
1. Data analog, sinyal analog
Merupakan fungsi terhadap waktu dan mempunyai spektrum frekuensi terbatas untuk masing-masing data. Dapat dipresentasikan oleh sinyal elektromagnetik yang mempunyai spektrum sama.
2. Data digital, sinyal digital
Dipresentasikan oleh sinyal digital dengan beda level tegangan untuk masing-masing 2 binari digit. Dan dapat dipresentasikan oleh sinyal analog dengan menggunakan sebuah modem
Transmisi :
1. Transmisi analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas, tetapi akan menikkan noise / gangguan.
2. Transmisi digital, berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai jarak yangjauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai '1' atau '0' sehingga tidak terjadi distorsi.
Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus,
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
PROTOKOL
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kembinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
FUNGSI PROTOKOL:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
Melakukan metoda "jabat-tangan" (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
Mendeteksi kerugian pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
Beberapa jenis Protokol
TCP (Transmission Control Protocol)
(TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transpor yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol,
adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain)
adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer
Internet Control Message Protocol (ICMP)
adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
POP3 (Post Office Protocol version 3)
adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email.
IMAP (Internet Message Access Protocol)
adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima
HTTP (HyperText Transfer Protocol)
adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW).
Transmisi Data
Paralel
Teknik pengiriman data dimana seluruh bit dalam satu lebar kata (ASCII 1 byte) dikirim secara serentak melewati sejumlah penghantar yang terpisah
Transmisi Data Paralel
Ciri-ciri :
Untuk transmisi data internal system (komputer)
Kabel penghantar banyak (1 bit = 1 penghantar)
Tidak cocok untuk tranmisi jarak jauh
Rangkaian lebih sederhana (tidak memerlukan UART) dan lebih mudah dioperasikan
Relatif lebih cepat
Sering terjadi efek skew
Handshaking
Contoh Transmisi Paralel
Pengiriman data antara CPU-periferal
Port printer IBM PC : LPT1
Transmisi Data Serial
Teknik pengiriman data dimana bit-bit dalam satu lebar kata dikirim secara berurutan bit per bit.
Transmisi data serial :
Tak sikron
Sikron
Transmisi Data Tak Sinkron
Ciri-ciri
Terdapat bit awal (start bit) dan akhir (stop bit).
Detak penerima diaktifkan oleh bit awal (biasanya=0), dan dihentikan oleh stop bit (biasanya=1)
Penyesuaian antara detak pengirim dan penerima terjadi karakter per karakter.
Transmisi Data Tak Sinkron ….
Bentuk gelombang isyarat tak sinkron
Transmisi Data Tak Sinkron……
Jika kecepatan detak pengirim dan penerima beda akan terjadi kesalahan penerimaan data pada sisi penerima (slide berikutnya).
Efisiensi sistem tak sinkron tidak begitu tinggi.
Sederhana dan murah.
Cocok untuk rangkaian data kecepatan rendah.
Contoh: port COM1
Kecepatan Pengiriman Data
Data signalling speed: kecepatan pengiriman informasi lewat sirkit
= 1 / T (bit/dtk) dengan T = durasi bit
Kecepatan modulasi: kecepatan perubahan status logika pada untai dan berbanding terbalik dengan durasi bit = 1/T baud
Transmisi paralel : kec= mlog2n/T
Transmisi Data Sinkron
Sejumlah blok data dikirim kontinu tanpa bit awal & bit akhir.
Detak penerima dioperasikan kontinu dan dikunci agar = pengirim
Lebih mahal tetapi dapat bekerja pada laju tinggi
Jika detak penerima tidak sama dengan detak pengiriman
à terjadi kesalahan.
Misal: durasi per bit yang diterima adalah x mdetik dan periode pencacahan penerima adalah y mdetik
Transmisi Data Sinkron…. (lanjutan)
Aliran data diawali 2 atau lebih byte sinkronisasi (SYN)
Penerima mengidentifikasi bytes SYN tersebut
Sinkron Vs Tak Sinkron
Isyarat disebut sinkron apabila titik signifikan terjadi tepat di laju rerata yang sama.
Sinkron : mahal, tetapi laju pengiriman tinggi, perlu buffering, kerugian pengiriman sekitar 5%
Contoh sinkron : VDU (video display unit), mainframe atau host dari LAN
Tak sinkron : tidak mahal, penyesuian dapat diperoleh dengan mudah, cocok laju rendah,
Contoh tak sinkron : port serial di PC (COM1,2,3), modem
Sandi Data
Agar karakter dapat dikirim à harus disandikan
1. Sandi 7 bit dari ISO à ASCII
2. EBCDIC (Extended Binary-coded Decimal Interchange Code) à sandi 8 bits
ASCII dapat dikelompokkan :
Kendali piranti
Kendali format
Kendali pengiriman
Minggu, 07 November 2010
buble sort with insert
<html>
<head>
<title>Bubblesort list.</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
function inputList(form)
{
var i;
DataKosong= false;
DataInputan = form.IsianData.value;
inputData = DataInputan.split(",");
for(i = 0; i<inputData.length; i++)
{
inputData[i] = parseInt(inputData[i], 10);
if (isNaN (inputData [i]) )
{
DataKosong = true;
break;
}
}
if (DataKosong)
{
alert ("Silakan Entri Dulu Data, Pisahkan dengan tanda Koma");
form.Data.focus();
}
// Update the select box list.
updateList(form.ranlist);
}
function sortNumbers(form)
{
inputData = bubbleSort(inputData, 0, inputData.length-1);
// Update the select box list.
updateList(form.ranlist);
}
function bubbleSort (ArrayData, Mulai, MulaiBaru)
{
for (var i=MulaiBaru-1; i>=Mulai; i--)
{
for (var j=Mulai; j<=i; j++)
{
if (ArrayData[j+1] > ArrayData [j] )
{
var DataTemporer = ArrayData [j];
ArrayData [j] = ArrayData [j+1];
ArrayData[j+1] = DataTemporer;
}
}
}
return ArrayData;
}
// Assign values in array to values in the select box.
function updateList(listbox)
{
var i;
for(i = 0; i < inputData.length; i++) {
if(listbox.options[i] == null) {
listbox.options[i] = new Option(inputData[i]);
} else {
listbox.options[i].text = inputData[i];
}
}
}
</script>
<form>
Masukan Deretan Angka, Pisahkan denga Koma :
<hr>
<input type = text name=IsianData size=30 Value="">
<br>
<input type=button value="Masukan ke List" onClick="inputList(form)">
<br>
<br>
<select name="ranlist" size="20" >
</select><br><br>
<input type=button value="Bubble Sort Ascending" name="button1"
onclick="sortNumbers(form)">
</form>
</body>
</html>
<head>
<title>Bubblesort list.</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
function inputList(form)
{
var i;
DataKosong= false;
DataInputan = form.IsianData.value;
inputData = DataInputan.split(",");
for(i = 0; i<inputData.length; i++)
{
inputData[i] = parseInt(inputData[i], 10);
if (isNaN (inputData [i]) )
{
DataKosong = true;
break;
}
}
if (DataKosong)
{
alert ("Silakan Entri Dulu Data, Pisahkan dengan tanda Koma");
form.Data.focus();
}
// Update the select box list.
updateList(form.ranlist);
}
function sortNumbers(form)
{
inputData = bubbleSort(inputData, 0, inputData.length-1);
// Update the select box list.
updateList(form.ranlist);
}
function bubbleSort (ArrayData, Mulai, MulaiBaru)
{
for (var i=MulaiBaru-1; i>=Mulai; i--)
{
for (var j=Mulai; j<=i; j++)
{
if (ArrayData[j+1] > ArrayData [j] )
{
var DataTemporer = ArrayData [j];
ArrayData [j] = ArrayData [j+1];
ArrayData[j+1] = DataTemporer;
}
}
}
return ArrayData;
}
// Assign values in array to values in the select box.
function updateList(listbox)
{
var i;
for(i = 0; i < inputData.length; i++) {
if(listbox.options[i] == null) {
listbox.options[i] = new Option(inputData[i]);
} else {
listbox.options[i].text = inputData[i];
}
}
}
</script>
<form>
Masukan Deretan Angka, Pisahkan denga Koma :
<hr>
<input type = text name=IsianData size=30 Value="">
<br>
<input type=button value="Masukan ke List" onClick="inputList(form)">
<br>
<br>
<select name="ranlist" size="20" >
</select><br><br>
<input type=button value="Bubble Sort Ascending" name="button1"
onclick="sortNumbers(form)">
</form>
</body>
</html>
descending
<html>
<head>
<script LANGUAGE = "Javascript">
function Urutkan (form)
{
DataKosong= false;
DataInputan = form.Data.value;
inputData = DataInputan.split (",");
for (var i = 0; i<inputData.length; i++)
{
inputData [i] = parseInt (inputData[i], 10);
if (isNaN (inputData [i]) )
{
DataKosong = true;
break;
}
}
inputData = bubbleSort (inputData, 0, inputData.length-1);
if (DataKosong)
{
alert ("Silakan Entri Dulu Data, Pisahkan dengan tanda Koma");
form.Data.focus();
}
else
form.Hasil.value = DataString (inputData,0);
}
function DataString (ArrayData, Angka)
{
if ( (ArrayData.length - 1) >= Angka)
return (ArrayData[Angka] + "," + DataString (ArrayData, (Angka + 1) ) );
else
return "";
}
function bubbleSort (ArrayData, Mulai, MulaiBaru)
{
for (var i=MulaiBaru-1; i>=Mulai; i--)
{
for (var j=Mulai; j<=i; j++)
{
if (ArrayData[j+1] > ArrayData [j] )
{
var DataTemporer = ArrayData [j];
ArrayData [j] = ArrayData [j+1];
ArrayData[j+1] = DataTemporer;
}
}
}
return ArrayData;
}
</script>
</head>
<body>
<center>
<form>
Masukan Deretan Angka, Pisahkan denga Koma :
<hr>
<input type = text name=Data size=30 Value="">
<br>
<input type=button value="Urutkan" onClick="Urutkan (this.form)">
<br>
<br>
Hasil Pengurutan :
<hr>
<input type=text name=Hasil size=30>
</form>
</center>
</body>
</html>
<head>
<script LANGUAGE = "Javascript">
function Urutkan (form)
{
DataKosong= false;
DataInputan = form.Data.value;
inputData = DataInputan.split (",");
for (var i = 0; i<inputData.length; i++)
{
inputData [i] = parseInt (inputData[i], 10);
if (isNaN (inputData [i]) )
{
DataKosong = true;
break;
}
}
inputData = bubbleSort (inputData, 0, inputData.length-1);
if (DataKosong)
{
alert ("Silakan Entri Dulu Data, Pisahkan dengan tanda Koma");
form.Data.focus();
}
else
form.Hasil.value = DataString (inputData,0);
}
function DataString (ArrayData, Angka)
{
if ( (ArrayData.length - 1) >= Angka)
return (ArrayData[Angka] + "," + DataString (ArrayData, (Angka + 1) ) );
else
return "";
}
function bubbleSort (ArrayData, Mulai, MulaiBaru)
{
for (var i=MulaiBaru-1; i>=Mulai; i--)
{
for (var j=Mulai; j<=i; j++)
{
if (ArrayData[j+1] > ArrayData [j] )
{
var DataTemporer = ArrayData [j];
ArrayData [j] = ArrayData [j+1];
ArrayData[j+1] = DataTemporer;
}
}
}
return ArrayData;
}
</script>
</head>
<body>
<center>
<form>
Masukan Deretan Angka, Pisahkan denga Koma :
<hr>
<input type = text name=Data size=30 Value="">
<br>
<input type=button value="Urutkan" onClick="Urutkan (this.form)">
<br>
<br>
Hasil Pengurutan :
<hr>
<input type=text name=Hasil size=30>
</form>
</center>
</body>
</html>
Ascending
<html>
<head>
<title>JavaScript Random Number Generator.</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
var ranarray = new Array(100);
// Generate random numbers to fill ranarray.
function genNumbers(listbox) {
var i;
for(i = 0; i < ranarray.length; i++) {
ranarray[i] = Math.random()*100;
// Round to nearest integer.
ranarray[i] = Math.round(ranarray[i]);
}
// Update the select box list.
updateList(listbox);
}
function sortNumbers(listbox) {
var x, y, holder;
// The Bubble Sort method.
for(x = 0; x < ranarray.length; x++) {
for(y = 0; y < (ranarray.length-1); y++) {
if(ranarray[y] > ranarray[y+1]) {
holder = ranarray[y+1];
ranarray[y+1] = ranarray[y];
ranarray[y] = holder;
}
}
}
// Update the select box list.
updateList(listbox);
}
// Assign values in array to values in the select box.
function updateList(listbox) {
var i;
for(i = 0; i < ranarray.length; i++) {
if(listbox.options[i] == null) {
listbox.options[i] = new Option(ranarray[i]);
} else {
listbox.options[i].text = ranarray[i];
}
}
}
</script>
<form>
<select name="ranlist" size="20" style="width:200px">
</select><br><br>
<input type="button" value="Generate Numbers"
onclick="genNumbers(this.form.ranlist);">
<input type="button" value="Bubble Sort Numbers"
onclick="sortNumbers(this.form.ranlist);">
</form>
</body>
</html>
<head>
<title>JavaScript Random Number Generator.</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
var ranarray = new Array(100);
// Generate random numbers to fill ranarray.
function genNumbers(listbox) {
var i;
for(i = 0; i < ranarray.length; i++) {
ranarray[i] = Math.random()*100;
// Round to nearest integer.
ranarray[i] = Math.round(ranarray[i]);
}
// Update the select box list.
updateList(listbox);
}
function sortNumbers(listbox) {
var x, y, holder;
// The Bubble Sort method.
for(x = 0; x < ranarray.length; x++) {
for(y = 0; y < (ranarray.length-1); y++) {
if(ranarray[y] > ranarray[y+1]) {
holder = ranarray[y+1];
ranarray[y+1] = ranarray[y];
ranarray[y] = holder;
}
}
}
// Update the select box list.
updateList(listbox);
}
// Assign values in array to values in the select box.
function updateList(listbox) {
var i;
for(i = 0; i < ranarray.length; i++) {
if(listbox.options[i] == null) {
listbox.options[i] = new Option(ranarray[i]);
} else {
listbox.options[i].text = ranarray[i];
}
}
}
</script>
<form>
<select name="ranlist" size="20" style="width:200px">
</select><br><br>
<input type="button" value="Generate Numbers"
onclick="genNumbers(this.form.ranlist);">
<input type="button" value="Bubble Sort Numbers"
onclick="sortNumbers(this.form.ranlist);">
</form>
</body>
</html>
insert (linked)
<html>
<head>
<title>Linked List</title></head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function LinkedList()
{
this._panjang = 0;
this._kepala = null;
}
LinkedList.prototype =
{
constructor : LinkedList,
tambah : function(data)
{
var node = {data : data, next:null};
var NodeTanda;
if (this._kepala === null)
{
this._kepala = node;
} else
{
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda.next)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.next = node;
}
this._panjang++;
},
Item : function(index)
{
if (index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,
i=0;
while (i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
} else
{
return null;
}
},
Buang : function(index)
{
if( index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,previous, i=0;
if (index === 0)
{
this._kepala = NodeTanda.next;
} else
{
while(i++ < index)
{
previous = NodeTanda;
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
previous.next = NodeTanda.next;
}
this._panjang--;
} else
{
return null;
}
},
insert : function(index,data)
{
var node = {data : data, next:null};
var temp = "";
if( index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala, i=0;
this.tambah("x");
//posisi index
while(i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
while(index++ < this._panjang)
{
temp = NodeTanda.data;
NodeTanda.data = data;
NodeTanda = NodeTanda.next;
data = temp;
}
}
this._panjang++;
},
Ukuran : function()
{
return this._panjang;
},
toArray : function()
{
var result = [],
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda)
{
result.push(NodeTanda.data);
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return result;
},
toString : function()
{
return this.toArray().toSring();
}
}
var list = new LinkedList();
list.tambah("Teknik Informatika");
list.tambah("Teknik Komputer");
list.tambah("Komputer Akutansi");
list.tambah("Computer Nerworking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
document.write("----------------<br>");
alert("Isi LinkedList awal = " + list.Item(0));
alert("Item 1 pada LinkedList dibuang, yaitu = " + list.Item(1));
list.Buang(1);
document.write("<br><br>");
document.write("Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
if (list.Item(i) == null)
{
document.write("--");
} else {
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
}
document.write("--------------- <br>");
document.write("<br>");
document.write("--------------- <br>");
document.write("Isi Link list disisipkan lagi <br>");
document.write("--------------- <br>");
list.insert(2,"Teknik Komputer ");
for (i=0;i<4;i++)
{
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
document.write("----------------<br>");
alert("setelah disisipkan");
//-->
</script>
</body>
</html>
<head>
<title>Linked List</title></head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function LinkedList()
{
this._panjang = 0;
this._kepala = null;
}
LinkedList.prototype =
{
constructor : LinkedList,
tambah : function(data)
{
var node = {data : data, next:null};
var NodeTanda;
if (this._kepala === null)
{
this._kepala = node;
} else
{
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda.next)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.next = node;
}
this._panjang++;
},
Item : function(index)
{
if (index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,
i=0;
while (i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
} else
{
return null;
}
},
Buang : function(index)
{
if( index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,previous, i=0;
if (index === 0)
{
this._kepala = NodeTanda.next;
} else
{
while(i++ < index)
{
previous = NodeTanda;
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
previous.next = NodeTanda.next;
}
this._panjang--;
} else
{
return null;
}
},
insert : function(index,data)
{
var node = {data : data, next:null};
var temp = "";
if( index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala, i=0;
this.tambah("x");
//posisi index
while(i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
while(index++ < this._panjang)
{
temp = NodeTanda.data;
NodeTanda.data = data;
NodeTanda = NodeTanda.next;
data = temp;
}
}
this._panjang++;
},
Ukuran : function()
{
return this._panjang;
},
toArray : function()
{
var result = [],
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda)
{
result.push(NodeTanda.data);
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return result;
},
toString : function()
{
return this.toArray().toSring();
}
}
var list = new LinkedList();
list.tambah("Teknik Informatika");
list.tambah("Teknik Komputer");
list.tambah("Komputer Akutansi");
list.tambah("Computer Nerworking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
document.write("----------------<br>");
alert("Isi LinkedList awal = " + list.Item(0));
alert("Item 1 pada LinkedList dibuang, yaitu = " + list.Item(1));
list.Buang(1);
document.write("<br><br>");
document.write("Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
if (list.Item(i) == null)
{
document.write("--");
} else {
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
}
document.write("--------------- <br>");
document.write("<br>");
document.write("--------------- <br>");
document.write("Isi Link list disisipkan lagi <br>");
document.write("--------------- <br>");
list.insert(2,"Teknik Komputer ");
for (i=0;i<4;i++)
{
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
document.write("----------------<br>");
alert("setelah disisipkan");
//-->
</script>
</body>
</html>
LINKED
<html>
<head>
<title>Linked List</title></head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function LinkedList()
{
this._panjang = 0;
this._kepala = null;
}
LinkedList.prototype =
{
constructor : LinkedList,
tambah : function(data)
{
var node = {data : data, next:null};
var NodeTanda;
if (this._kepala === null)
{
this._kepala = node;
} else
{
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda.next)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.next = node;
}
this._panjang++;
},
Item : function(index)
{
if (index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,
i=0;
while (i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
} else
{
return null;
}
},
Buang : function(index)
{
if( index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,previous, i=0;
if (index === 0)
{
this._kepala = NodeTanda.next;
} else
{
while(i++ < index)
{
previous = NodeTanda;
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
previous.next = NodeTanda.next;
}
this._panjang--;
return NodeTanda.data;
} else
{
return null;
}
},
Ukuran : function()
{
return this._panjang;
},
toArray : function()
{
var result = [],
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda)
{
result.push(NodeTanda.data);
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return result;
},
toString : function()
{
return this.toArray().toSring();
}
}
var list = new LinkedList();
list.tambah("Teknik Informatika");
list.tambah("Teknik Komputer");
list.tambah("Komputer Akutansi");
list.tambah("Computer Nerworking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
document.write("----------------<br>");
alert("Isi LinkedList awal = " + list.Item(0));
alert("Item 1 pada LinkedList dibuang, yaitu = " + list.Item(1));
list.Buang(1);
document.write("<br><br>");
document.write("Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
if (list.Item(i) == null)
{
document.write("--");
} else {
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
}
document.write("----------------<br>");
//-->
</script>
</body>
</html>

<head>
<title>Linked List</title></head>
<body>
<script language = "JavaScript">
<!--
function LinkedList()
{
this._panjang = 0;
this._kepala = null;
}
LinkedList.prototype =
{
constructor : LinkedList,
tambah : function(data)
{
var node = {data : data, next:null};
var NodeTanda;
if (this._kepala === null)
{
this._kepala = node;
} else
{
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda.next)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
NodeTanda.next = node;
}
this._panjang++;
},
Item : function(index)
{
if (index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,
i=0;
while (i++ < index)
{
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return NodeTanda.data;
} else
{
return null;
}
},
Buang : function(index)
{
if( index > -1 && index < this._panjang)
{
var NodeTanda = this._kepala,previous, i=0;
if (index === 0)
{
this._kepala = NodeTanda.next;
} else
{
while(i++ < index)
{
previous = NodeTanda;
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
previous.next = NodeTanda.next;
}
this._panjang--;
return NodeTanda.data;
} else
{
return null;
}
},
Ukuran : function()
{
return this._panjang;
},
toArray : function()
{
var result = [],
NodeTanda = this._kepala;
while (NodeTanda)
{
result.push(NodeTanda.data);
NodeTanda = NodeTanda.next;
}
return result;
},
toString : function()
{
return this.toArray().toSring();
}
}
var list = new LinkedList();
list.tambah("Teknik Informatika");
list.tambah("Teknik Komputer");
list.tambah("Komputer Akutansi");
list.tambah("Computer Nerworking");
document.write("Isi LinkedList <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
document.write("----------------<br>");
alert("Isi LinkedList awal = " + list.Item(0));
alert("Item 1 pada LinkedList dibuang, yaitu = " + list.Item(1));
list.Buang(1);
document.write("<br><br>");
document.write("Isi LinkedList Terakhir <br>");
document.write("--------------- <br>");
for (i=0;i<4;i++)
{
if (list.Item(i) == null)
{
document.write("--");
} else {
document.write(list.Item(i) + "<br>");
}
}
document.write("----------------<br>");
//-->
</script>
</body>
</html>
Langganan:
Komentar (Atom)
